Etika Berdoa

Etika Berdoa









Di antara yang harus dikenalkan pada anak kita adalah adab berdoa. Sesungguhnya seorang muslim ketika berdoa, hendaknya mengetahui etika di dalamnya:

1.       Sebelum mulai berdoa, ajarilah mereka agar memuji Allah kemudian bershalawat kepada Nabi. Sebab Rosulullah pernah mendengar seorang lelaki sedang berdoa di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat Nabi, maka Nabi bersabda kepadanya, “kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang sholat. Apabila anda selesai sholat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bersholawatlah kepadaku, kemudian berdoalah.” (Riwayat At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
2.       Biasakanlah mereka untuk berwudhu terlebih dahulu, menghadfap kiblat lalu mengangkat tangan. Dalam hadist Abu Musa al-Asy’ari: Disebutkan bahwa setelah Nabi selesai melakukan perang Hunaian, beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya. (Muttafag’alaih)
3.       Beritahu juga untuk bersungguh-sungguh dalam memohon, jangan sambil bercanda. Rosulullah bersabda, “Apabila kamu berdoa kepada Allah, maka bersungguh-sungguh dalam memohon. Jangan sambil bercanda. Rosulullah bersabda, “Apabila kamu berdoa kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah didalam berdoa, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan , ‘Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku’, karena sesungguhnya Allah itu tidak yang dapat memaksanya.” Dan di dalam satu riwayat disebutkan: “Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan.” (Muttafaq’alaih)
4.       Tegaskan lagi bahwa dalam berdoa harus berkonsentrasi dan optimis akan dikabulkan. Karena Rosulullah bersabda, “Berdoalah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan dia hati yang lalai.” (Riwayat at-Turmudzi, dihasankan oleh al-Albani).
5.       Ajarkkan mereka untuk merendahkan suara. Rosulullah bersabda, “Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdoa kepada yang tuli dan tidak pula gaib, sesungguhnya kamu berdoa (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia selalu menyertai kamu.” (Riwayat al-Bukhari).

Demikianlah beberapa adab dan etik dalam berdoa. Semoga buah hati kita, selain suka berdoa, juga paham akan adab dan etikanya. Wallahu a’alam.


 salam gitsali, semoga bermanfaat

Teknik Penyajian Berpidato yang Baik

Dalam menyampaikan materi pidato diperlukan strategi penyampaian yang baik untuk menarik simpati pendengarnya. Teknik penyampaian pidato yang baik adalah sebagai berikut:

1.    Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pendengar.
2.  Menggunakan contoh dan ilustrasi yang mempermudah pendengar dalam memahami konsep yang abstrak apabila diperlukan.
3.    Memberi penekanan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya penyajian.
4.    Mengorganisasikan materi sajian dengan urut dari hal mudah ke hal yang sulit dan lengkap.
5.    Menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-lebihan.
6.    Program atau materi disajikan dengan urutan yang jelas.
7.    Berikan ikhtisar butir-butir yang penting, baik selama sajian maupun pada akhir sajian.
8.    Gunakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal yang penting.
9.    Kejelasan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat agar pendengar tidak bosan atau terkesan monoton. Membuat dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman pendengar, minat pendengar, atau sikap pendengar, jika diperlukan. Menggunakan nada suara, volume suara, kecepatan bicara secara bervariasi.
10.  Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi Anda dengan pendengar.

Itulah teknik-teknik penyampaian pidato yang baik, semoga dapat menjadi bekal anda untuk menjadi seorang ahli pidato yang handal.



Salam gitsali, semoga bermanfaat

Konsep Diri sebuah strategi mengenal diri sendiri


Konsep diri dapat didefinisikan sebagai keyakinan, penilaian atau pandangan seseorang terhadap dirinya.

Orang yang memiliki konsep diri negatif berciri-ciri: meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, malang, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai, atau bodoh.

Orang yang memiliki konsep diri negatif akan bersikap pesimistis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Mereka adalah tipe orang yang gagal sebelum berperang, tidak melihat sebuah kesempatan sebagai sebuah tantangan, melainkan sebagai suatu masalah.Sebaliknya, orang yang memiliki konsep diri yang positif akan memandang kehidupan secara optimistis.

Mereka penuh rasa percaya diri, mereka siap menghadapi tantangan sekaligus kegagalan yang mungkin sesekali mereka temui. Namun, kegagalan itu tidaklah membuat mereka ‘mati’, namun kegagalan menjadi sebuah pelajaran untuk menjadi lebih baik.

Dalam hal ini saya ingin menekankan dengan sebuah pertanyaan: Bukankah sebagai manusia yang diciptakan Tuhan Yang Mahakuasa, kita seharusnya memanfaatkan segala kelebihan yang diberikan oleh-Nya?


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah sebagai berikut.

1.    Kegagalan
Kegagalan yang terus menerus dialami sering kali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak berguna. Tidak jarang orang yang merasa gagal terjebak pada penilaian negatif terhadap dirinya sendiri, misalnya bunuh diri. Bukankah Tuhan sendiri melarang manusia untuk membunuh dirinya sendiri? Dalam hal ini, secara filosofis, Tuhan memang menghargai apa yang diciptakan-Nya.

2.    Depresi
Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan merespons segala sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri.

3.    Kritik Internal
Terkadang, mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh masyarakat agar dapat beradaptasi dengan baik.

4.    Pola Asuh Orangtua
Pola asuh orangtua turut menjadi faktor signifikan dalam mempengaruhi konsep diri yang terbentuk. Sikap positif orangtua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orangtua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai; semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orangtua tidak sayang.

5.    Mengubah Konsep Diri
Seringkali diri kita sendirilah yang menyebabkan persoalan bertambah rumit dengan berpikir yang tidak-tidak terhadap suatu keadaan atau terhadap diri kita sendiri. Namun, dengan sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk memiliki konsep diri yang positif yaitu sebagai berikut:

a.    Bersikap Objektif dalam Mengenali Diri Sendiri
Hargailah diri sendiri. Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri. Jikalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidak mampu memandang hal-hal baik dan positif dalam diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal-hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif? Jika kita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita?

b.    Jangan Memusuhi Diri Sendiri
Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri sendiri. Sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan timbul kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif konsep dirinya.

c.    Berpikir Positif dan Rasional
Dengan memiliki konsep diri yang positif, seseorang dapat memiliki rasa percaya diri yang kuat yang menampilkan sosok pribadi yang menarik. Seseorang yang selalu berpikir positif memiliki inner beauty. Inner beauty atau "kecantikan batin" adalah cerdas, ramah, murah senyum, punya banyak teman, dan rendah hati. Kecantikan tubuh akan dianggap lebih berarti jika disertai kecantikan batin. Hanya saja masih banyak kaum hawa yang belum ’sepakat’ dengan konsep bahwa kecantikan batin atau inner beauty akan lebih abadi daripada sekadar kecantikan fisik yang akan memudar dimakan usia.


Demikianlah sedikit hal tentang konsep diri, yang semoga dapat menambah wawasan kita semua..



Salam gitsali, semoga bermanfaat

Presiden Indonesia


Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan, Bangsa Indonesia telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan Nasional (Presiden). Inilah Presiden yang pernah dan sedang memimpin Indonesia:


Ir. Soekarno


NAMA: Ir. Soekarno 
TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Blitar-Jawa Timur, 6 Juni 1901
WAFAT: di Jakarta, 21 Juni 1970 dalam umur 69 tahun)
Presiden Indonesia pertama
MASA JABATAN: 1945 s.d 1966.

Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.











Soeharto

NAMA: Soeharto (Jend. Purnawirawan)
TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921
WAFAT: di Jakarta, 27 Januari 2008 dalam umur 86 tahun
Presiden Indonesia yang kedua, menggantikan Soekarno, 

MASA JABATAN: 1967  s.d  1998.


Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.









Prof. Dr.Ing. Dr. Sc.h.c. Bacharuddin Jusuf Habibie
NAMA: Baharuddin Jusuf Habibie 
TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936

Presiden Republik Indonesia yang ketiga. 

Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998
 
MASA JABATAN: 1998  s.d  1999











KH Abdurrahman Wahid


NAMA: KH Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur 
TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940

Presiden Indonesia ke empat
adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat 

KH Abdurrahman Wahid menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. 

MASA JABATAN: 20 Oktober 1999   s.d   23 Juli 2001









Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri


NAMA: Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri 
TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Yogyakarta, , 23 Januari 1947

Ia merupakan presiden wanita pertama dan presiden kelima di Indonesia. 

Namanya cukup dikenal dengan Megawati Soekarnoputri.

MASA JABATAN: 23 Juli 2001  s.d  20 Oktober 2004 










Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

NAMA: Susilo Bambang Yudhoyono  (Jenderal TNI (Purn))
TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949



Pensiunan jenderal militer Indonesia dan Presiden Indonesia ke-6 yang terpilih dalam pemilihan umum secara langsung oleh rakyat pertama kali.

MASA JABATAN I: 2004  s.d  2009
MASA JABATAN II: 2009  s.d  sekarang












Inilah para Presiden Indonesia sampai dengan saat ini (tahun 2011), semoga dapat menambah wawasan kita tentang sejarah para pemimpin Indonesia.



salam gitsali, semoga bermanfaat.