BALADA YANG TERBUANG

Ada cerita dari orang tua
Dia lelaki setengah baya
Hidup dijaman kekerasan
Hidup dijaman keresahan
Sianak tuan dari tanah lautan
Kabarkan duka
Tangis diujung bola matanya
Air mata bercampur warna merah
Darah dipipinya
Dibiarkan dan membekas
Gambarkan pemberontakan dijiwa
Resah hatinya

Ada lagi jeritan-jeritan jiwa
Dari mereka
Orang-orang yang terbuang
Oleh angkuhnya kota
Yang tak mau menerimanya
Keberadaannya
Katanya dengan sombong bersuara
Penguasa kota
Angkuh diatas mimbar
Bersabda bagai seorang raja
Lemparkan sejuta makna
Kekuasaannya

Berjalan menyusuri sudut-sudut kota
Diantara gedung-gedung rumah berkaca
Menatap matahari melirik rembulan
Mencoba bertanya
Tentang nasib yang menimpa
Menjerit
Berlari-lari
Tanyakan makna keadilan
Serukan kata-katanya
Inginkan kehidupan demokratis

Balada yang terbuang
Ya..........balada orang-orang yang terbuang
Menembus gelap menghadang badai
Panjangnya jalan menjadi rumahnya
Ganasnya kota jadi santapannya
Rintih hati menjadi hiburannya
Ya..........jadi hiburannya

Balada orang-orang yang terbuang
Inilah nasibnya
Inilah hidupnya
Inilah tangisnya
Inilah kata hatinya
Inilah ceritanya


"semarang 1996"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar