Faktor dan sifat Ketahanan Nasional

Faktor Ketahanan Nasional
1.     Tradisi.
Tradisi ini memberikan kepada masyarakat/bangsa seperangkat nilai dan kaidah yang diperlukan untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan. Tradisi sosial ini pada dasarnya bersifat dinamis, karena itu nilai-nilai serta kaidah-kaidah yang tidak dapat menjawab tantangan, akan lenyap secara wajar.

2.     Pendidikan.
Pendidikan merupakan factor yang besar pengaruhnya terhadap ketahanan di bidang sosial budaya. Pendidikan dalam arti luas dapat mengembangkan potensinya serta berperan serta secara penuh dalam menumbuhkan kehidupan sosial sesuai dengan tuntutan zaman.

3.     Inisiatif.
Di dalam masyarakat berkembang inisiatif pemerintah dan potensi yang ada padanya meriupakan yang paling kuat dan mampu menggerakkan pendidikan secara luas.

4.     Teknologi para penytelenggara komunikasi.
Pemerintah harus mampu mengatur pendidikan formal berencana dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mutahir.

5.     Kepemimpinan para penyelenggara Negara.
Untuk membina dan membangun masyarakat modern, diperlukan kepemimpinan nasional yang luat dan berwibawa.

6.     Tujuan nasional.
Tujuan nasional dapat merupakan unsure penggerak, pemersatu, pemberi motivasi, dan merupakan salah satu identitas nasional. Tujuan selalu berintikan falsafah Negara.

7.     Kepribadian nasional.
Kepribadian nasional merupakan hasil perkembangan sejarah dan cita-cita bangsa yang dirumuskan sebagai dasar kehidupan bangsa. Kepribadian ini perlu dipupuk, dibina dan dimasyarakatkan pada setiap generasi karena kepribadian nasional inilah merupakan daya tangkal yang sangat strategis untuk menghadapi tantangan asing.

8.     Pertahanan dan keamanan.
Pertahanan dan keamanan merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasioal dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan Negara serta keamanan hasil perjuangannya.


Sifat Ketahanan Nasional
1.     Manunggal.
Ketahanan nasional bersifat manunggal, dalam arti terdapat integrasi yang serasi dan selaras antara trigatra dan pancagatra.

2.     Mawas ke dalam.
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan Negara sendiri, karena bertujuan mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya sendiri.

3.     Berkewibawaan.
Pandangan yang bersifat manunggal menghasilkan kewibawaan nasional yang haus diperhitungkan oleh pihak lain serta mempunyai daya pencegah.

4.     Dinamis.
Ketahanan nasional suatu bangsa tidak tetap keadaannya. Ia meningkat atau menurun sesuai dengan kondisi dan situasi bangsa itu sendiri.

5.     Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan kekerasan.
Konsep ketahanan nasional dapat dipandang sebagai alternative dari konsepsi politik kekuatan yang mengutamakan adu kekuatan dan kekuasaan yang masih dianut oleh Negara-negara maju pada umumnya.

6.     Percaya pada diri sendiri.
Bangsa yang merdeka dan berdaulat harus yakin bahwa ia dapat mengurus rumah tangga Negaranya sendiri dengan baik, dan tidak sangat tergantung kepada bantuan luar.

7.     Tidak bergantung kepada pihak luar.
Pada umumnya Negara berkembang merupakan bekas jajahan dan masih dipengaruhi oleh mental kolonial dan masih merasa bergantung kepada bekaspenjajahnya. Sikap mental seperti ini harus secara sadar dikikis habis.




Salam gitsali, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar