Macam dan Kumpulan Peribahasa Indonesia

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang mengiaskan maksud tertentu. Peribahasa merupakan cara berbahasa yang sudah tetap untuk menyatakan suatu kejadian, peristiwa, atau tingkah laku seseorang. Peribahasa itu diungkapkan berdasarkan pengalaman nyata yang terus-menerus dan diungkapkan dalam cara berkias.

Berikut beberapa peribahasa yang mungkin anda butuhkan untuk mengkiaskan kejadian atau pengalaman tertentu:

Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Utang (hutang) (pinjam) kayu ara. 
Maknanya: Hutang yang tak mungkin terbayar. 

Utang (hutang) samir belum selesai, hutang kajang tumbuh pula. 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi. 

Utang (hutang) sebelit (selilit) pinggang. 
Maknanya: Sangat banyak hutangnya. 

Utang (hutang) tembilang belum langsai, utang (hutang) tajak bila pula. 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi.

Utang (hutang) tiap helai bulu. 
Maknanya: Sangat banyak hutangnya.

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

Usang dibarui, lapuk dikajangi. 
Maknanya: Kebiasaan lama yang baik sudah dilupai orang dihidupkan kembali, mana-mana yang kurang baik  diperbaiki. 

Usul-usul; asal-asal; asal jangan ditinggalkan. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu hendaklah dengan hati-hati. 

Usul menunjukkan asal. 
Maknanya: Sifat kelakuan seseorang itu menunjukkan asal keturunannya. 

Utang (hutang) biduk belum langsai, utang (hutang) pengayuh datang pula. 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi. 

Utang (hutang) emas dapat (boleh) dibayar, utang (hutang) budi dibawa mati. 
Budi baik orang haruslah diingat selama-lamanya, kerana budi bahasa tak dapat dibayar dengan wang. 

Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.
Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Untut bertambah kulitnya. 
Maknanya: Orang kaya bertambah kaya (kerana keuntungan baru). 

Upah bidan pun tak terbayar. 
Maknanya: Anak-anak nakal yang menyusahkan ibu bapanya. 

Upah lalu, bandar tak masuk. 
Maknanya: Tidak mendatangkan hasil sedikit juga, melainkan kerugian semata-mata. 

Upas berulam racun. 
Maknanya: Perbuatan jahat yang tindih bertindih. 

Usahlah teman dimandikan pagi. 
Maknanya: Usahlah dipermain-mainkan dengan sanjungan yang berlebih-lebihan. 

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Jauh di mata dekat di hati
Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
Seandainya baik perbuatannya, maka sudah barang tentu namanya akan dikenang sebagai orang baik dan sebaliknya.
 
Umpama bilah atau lidi yang terselat pada dinding, dapat juga diambil akan pencungkil gigi atau pencungkil telinga.(selat - sisip, selit) 
Seseorang itu betapa pun bodoh atau bebalnya, pada suatu waktu ada juga gunanya. 

Umpama buah kepayang, dimakan mabuk di buang sayang. 
Maknanya: Sesuatu yang amat disayangi tetapi merosakkan. 

Untung bagai untung kapas. 
Maknanya: Orang yang banyak penanggungannya. 

Untung melambung, malang menimpa. 
Maknanya: Mendapat kemalangan silih berganti.

Untung sabut timbul, untung batu tenggelam. 
Maknanya: Untung-untungan dalam melakukan sesuatu pekerjaan yang berbahaya dan sebagainya; tidak ada orang yang dapat menghindari nasibnya. 

Untung sebagai roda pedati. 
Maknanya: Nasib manusia berputar-putar turun dan naik. 

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Bagai pungguk merindukan bulan
Arti seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.

Bagai Makan Buah Simalakama
Artinya: bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.

Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.

Ular telan babi, cacing yang bengkak perut. 
Maknanya: Iri hati melihat keberuntungan orang lain. 

Ulat dalam batu pun hidup juga. 
Maknanya: Orang yang rajin berusaha tidak akan mati kelaparan. 

Ulat lupakan daun. 
Maknanya: Lupa akan budi baik orang. 

Umpama anjing makan muntahnya. 
Maknanya: Orang yang tamak dan gelojoh tidak memilih (keji atau terlarang) apa yang akan diperbuatnya. 

Umpama ayam menetaskan telur itik, anaknya itu ke air juga. 
Maknanya: Perangai atau kelakuan baka tiada siapa yang dapat mengubahnya. 

Umpama Belanda kesiangan. 
Maknanya: Orang yang bertingkah laku seperti orang putih. 

Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.

Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.

Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya

Berdiang di abu angin
Mengharapkan pertolongan kepada yang lemah

Kalah jadi abu menang jadi arang
Yang kalah dan yang menang sama-sama rugi, sama-sama rusak

Seperti abu diatas tunggul
Kedudukan yang tidak kuat

Ular berkepala dua. 
Maknanya: Tidak tentu pihak mana yang diikuti; orang yang munafik.

Ular berlingkar di gulungan tikar. 
Maknanya: Orang jahat yang menyamarkan diri dalam kumpulan orang baik-baik. 

Ular biar mati, tanah jangan lekuk, buluh jangan pukah. 
Maknanya: Menyelesaikan sesuatu perkara (menghukum, memperdamaikan) hendaklah dengan adil, sehingga kedua-dua belah pihak merasa puas hati. 

Ular bukan, ikan pun bukan. 
Maknanya: Tidak dapat ditentukan baik atau buruknya. 

Ular menyusur akar. 
Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya. 

Sudah jadi abu arang
Telah rusak sama sekali (tidak dapat diperbaiki)

Telentang sama makan abu, tertelungkup sama makan tanah
Sama-sama setia dalam suka dan duka, seia sekata

Terpegang di abu hangat
Orang yang kecewa dalam suatu pekerjaan, baru saja dimulai sudah mendapatkan kesusahan .

Belah dada lihatlah hati
Bermaksud untuk mengatakan yang sebenarnya

Seluas dada tuma
Terlalu sempit

Ujung (hujung) lurus, pangkal berkait. 
Maknanya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat. 

Ukur baju di badan sendiri. 
Maknanya: Kejahatan diri sendiri janganlah diukur dengan kejahatan orang lain. 

Ukur mata dengan telinga. 
Maknanya: Menurut penglihatan dan pendengaran. 

Ulam mencari sambal. 
Maknanya: Perempuan yang mencari lelaki. 

Ular bercampur dengan belut, tak akan hilang bisanya. 
Maknanya: Orang yang jahat, jika bergaul dengan orang yang baik-baik tiada akan berubah tabiatnya. 

Tiba di dada dibusungkan, tiba diperut dikempiskan
Mendapat perlakuan tidak adil Tepuk dada tanya selera Berfikir sebelum mengambil keputusan .

Carik-carik bulu ayam, lama-lama bercantum juga
Perselisihan antar saudara akan berakhir dengan perdamaian

Cempedak berbuah nangka
Memperoleh lebih dari yang diharapkan

Berhemat sebelum habis
Membiasakan hidup hemat agar memiliki persediaan untuk masa mendatang

Memakan habis-habis, Menyuruh hilang hilang
Bila dipercaya merahasiakan sesuatu hendaknya berusaha selalu menyimpannya baik-baik

Habis manis sepah dibuang
Dibuang setelah tidak diperlukan lagi

Udang merentak dalam tangguk. 
Maknanya: Tidak tenteram (gelisah, susah dan sebagainya).

Udang tak tahu di bongkoknya. 
Maknanya: Tak insaf akan kekurangan diri sendiri. 

Ugut-ugut beruk saja. 
Maknanya: Menunjukkan berani pada orang yang takut padanya.

Uir-uir minta getah.
(uir-uir - sebangsa belalang atau jengkerik yang biasa berbunyi di dalam rimba) 
Maknanya: Berbuat sesuatu yang membahayakan diri sendiri; perempuan yang memikat hati lelaki. 

Habis air setelaga arang dibasuh tak putih
Walaupun diupayakan sedemikian rupa, tabiat jahat sukar berubah

Habis air habislah kayu jagung tua tak hendak dimasak
Melakukan pekerjaan sia-sia yang tidak mendatangkan untung

Habis sampan kerong-kerong tak dapat
Melakukan perbuatan yang sia-sia .

Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu tinggal kita
Mendapat kesusahan, sementara orang lain dapat senangnya

Ijuk tak bersagar, lurah tak berbatu
Tidak mempunyai saudara yang disegani orang

Ikan sekambu rusak oleh ikan seekor"
Karena kesalahan seseorang, orang banyak menanggung akibatnya

Ubur-ubur airnya hitam. 
Maknanya: Orang yang jahat nyata pada kelakuan dan perkataannya. 

Ucap habis niat sampai. 
Maknanya: Hasil yang diperoleh dengan segera.

Udang hendak mengatai ikan. 
Maknanya: Tak insaf akan kekurangan diri sendiri. 




salam gitsali, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar