Metode Ceramah Dalam Pembelajaran

Tidak disangkal lagi bahwa metode pembelajaran yang paling popular di Indonesia bahkan juga di Negara-negara maju, adalah meode ceramah, atau yang sering disebut dengan lecture atau lecturing.

Kelebihan
Namun sebelum membahas lebih lanjut tentang metode ceramah, di sini akan disampaikan bahwa dalam pengajaran, seorang guru/dosen/pendidik pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik. Tujuan tersebut dapat dikategorikan menjadi beberapa kategori, antara lain:
1.     Mendapatkan pengetahuan,
2.     Mampu menyampaikan pendapat,
3.     Merubah sikap,
4.     Keahlian dalam bidang tertentu.

Metode pembelajaran akan berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai. Seorang guru/dosen/pendidik yang mengajarkan ilmu pengetahuan dengan tujuan agar peserta didiknya mendapatkan suatu pengetahuan yang bersifat kognitif, akan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan orang lain atau dirinya ketika mengajar materi yang bertujuan agar peserta didik mampu merubah sikap tertentu.

Meskipun selama ini banyak guru/dosen/pendidik atau bahkan semua guru/dosen/pendidik menggunakan metode ceramah dalam mengajar, namun belum banyak yang menyadari apa sebetulnya metode ceramah itu. Bligh menyatakan bahwa ceramah adalah continuons expositions by a speaker who wants the audience to learn something. Selanjutnya dia juga berpendapat:
1.     Metode ceramah sama baiknya dengan metode lain, khususnya jika itu digunakan untuk menyampaikan informasi, akan tetapi tidak lebih baik.
2.     Pada umumnya, metode ceramah tidak seefektif metode diskusi, jika digunakan untuk menggugah pendapat peserta didik.
3.     Jika tujuan pembelajaran adalah merubah sikap peserta didik, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah.
4.     Ceramah tidak efektif jika digunakan untuk mengajar keterampilan.

Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dalam hal tertentu, metode ceramah tidak kalah dibandingkan dengan metode-metode yang lain, terutama dalam hal penyampaian informasi. Tidak berbeda dengan Bligh, Cranton berpendapat bahwa metode ceramah dapat menjadi metode yang efektif jika dipakai untuk pengajaran pada tingkatan yang rendah, yaitu pengetahuan dan pemahaman, dari pembelajaran ranah kognitif, terutama pada kelas besar.

Dalam berbagai workshop yang diberikan oleh Center for Teaching Staff Development (CTSD), peserta didik diminta untuk mengidentifikasi kelebihan-kelebihan metode ceramah, dan hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
1.     Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan.
2.     Efisien dari sisi waktu dan biaya,
3.     Dapat menyampaikan materi yang banyak,
4.     Mendorong guru/dosen/pendidik menguasasi materi,
5.     Lebih mudah mengontrol kelas,
6.     Peserta didik tidak perlu persiapan,
7.     Peserta didik dapat langsung menerima ilmu pengetahuan.

Kelemahan
Tanpa mengecilkan kelebihan metode ceramah, metode yang hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang dominan ini, mempunyai beberapa kelemahan. Di antaranya adalah mudah terganggu oleh hal-hal visual dan rentan terhadap kebisingan. Di samping itu, faktor otak yang cepat melupakan informasi yang didapat dianggap sebagai hal yang dominan. Bligh menjelaskan factor-faktor yang menyebabkan seseorang cepat lupa, antara lain adalah:
1.     Retroactive dan Proactive Interference
Yang dimaksud dengan interference adalah gangguan atau perubahan situasi yang terjadi dalam memori otak manusia.
2.     Trace Decay pada menit-menit awal
Yang dimaksud dengan trace decay adalah mudahnya otak manusia untuk melupakan sesuatu yang dipelajari dalam hitungan menit atau bahkan detik.
3.     Banyaknya informasi yang harus diingat
Salah satu factor yang menyebabkan seseorang mudah melupakan sesuatu adalah karena dia ingin atau terpaksa belajar yang banyak.. berawal dari asumsi ini, tidaklah dibenarkan kalau seorang pengajar menyampaikan materi yang padat dan peuh dengan hal-hal baru yang harus diingat oleh peserta didik.
4.     Melupakan yang tidak diingini
Dalam belajar, seseorang tidak akan mengingat-ingat sesuatu yang tidak diingini. Dengan kata lain, seseorang yang tidak mempunyai mitivasi belajar akan lebih cepat melupakan pengetahuan yang disampaikan oleh guru/dosen/pengajarnya.
Dalam kaitannya dengan kelemahan metode ceramah ini, para peserta workshop desain instruksional yang dilaksanakan oleh CTSD mempunyai pendapat yang dirangkum sebagai berikut:
1.     Membosankan,
2.     Peserta didik tidak aktif,
3.     Informasi hanya satu arah,
4.     Feed back relative rendah,
5.     Menggurui dan melelahkan,
6.     Kurang melekat pada ingatan peserta didik,
7.     Kurang terkendali, baik waktu maupun materi,
8.     Monoton,
9.     Tidak mengembangkan kreatif peserta didik,
10.   Menjadi peserta didik hanya sebagai obyek didik,
11.   Tidak merangsang siswapeserta didik untuk membaca

Peningkatan Metode
Mengingat adanya berbagai kelemahan yang ada pada metode ceramah, maka perencanaan yang matang sangatlah diperlukan. Untuk itu, hal-hal yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam belajar perlu mendapat perhatian yang cukup dari seorang pengajar. Ada beberapa factor yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam belajar, yaitu:
1.     Membuat pelajaran bermakna
Pembelajaran bermakna mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi peserta didik dalam belajar. Kata bermakna di sini dapat berarti sejauh mana informasi yang disampaikan oleh guru/dosen/pengajar sesuai dengan informasi yang telah dimiliki oleh peserta didik, atau sejauh mana informasi tersebut memenuhi harapan mereka.
2.     Keseluruhan atau Parsial
Yang dimaksud dengan keselurtuhan adalah semua topic materi dalam satu waktu tertentu diberikan dalam satu waktu. Sementara parsial adalah materi diberikan sepotong-potong. Jadi materi yang akan diberikan dalam jangka waktu tertentu, seperti jam pelajaran, diberikan sedikit demi sedikit dan diselingi dengan waktu jeda.
3.     Pengaturan materi dengan baik
Materi suatu pelajaran yang disusun dengan urutan yang logis, akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dibandingkan dengan materi yang tidak teratur. Beberapa bentuk penyusunan materi dengan metode ceramah antara lain adalah; bentuk hirarki dan mata berantai.
4.     Rehearshing the Material (Mengingat-ingat Materi)
5.     Para ahli psikologi percaya bahwa mengingat kembali materi yang baru saja diberikan oleh pengajar adalah factor penting dalam membantu daya ingat peserta didik (rehearsal). Oleh sebab itu seorang pengajar perlu member waktu kepada peserta didik untuk melakukan rehersal dengan teknik yang sesuai.
6.     Pengulangan oleh Guru/Dosen/Pengajar
7.     Mengulang-ulang suatu materi dapat membantu peserta didik dalam mengingat pelajaran. Pengulangan ini dilakukan dengan porsi yang tidak berlebihan dengan maksud member penekanan terhadap materi yang dinggap penting.

Agar kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah tetap menarik dan mempunyai hasil yang baik dapat dilakukan melalui beberpa tindakan berikut:
1.     Batasi topic yang diajarkan.
2.     Jelaskan rencana pembelajaran yang akan disampaikan.
3.     Sediakan ringkasan.
4.     Guakan alat bantu visual.
5.     Pergunakan handout (bahan ajar).
6.     Atur kecepatan berbicara.
7.     Usahakan peserta didik tetap tertarik.
8.     Buat urutan yang logis.
9.     Jelaskan kapan peserta didik dapat bertanya.



Salam gitsali, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar