Kejanggalan Teori Newton



Grafitasi adalah fenomena yang dekat sekali dengaan kehidupan kita. Namun pada tahun 1687, grafitasi baru bisa dijelaskan dan dirumuskan ke dalam persamaan matematika sederhana. Orang pertama yang sanggup menjelaskannya adalah Issac Newton.

Fisikawan berkebangsaan inggris ini, berhasil mengungkapkan mekanisme bagaimana dua obyek bermassa yang berinteraksi dalam gaya tarik menarik gravitasi. Matahari di dalam solar sistem kita, menurut teori ini, memiliki gaya tarik yang luar biasa besar jangkauannya sehingga bisa menarik benda-benda angkasa yang bermassa relatif lebih kecil seperti planet, komet, dan asteroit dan melayang pada orbitnya.

Baru kemudian di abad 20, Albert Einstein menemukan kejanggalan dalam teori grafitasi Newton. Kejanggalannya terletak pada ketidakcocokan teori grafitasi Newton dengan teori relativitas khusus yang diajukan Einstein pada tahun 1905.

Menurut Einstein dalam teori relatvitas khususnya konsisten dengan teori electromagnetik Maxwell. Akibatnya Einstein tiba pada klaim bahwa cahaya memiliki kecepatan sebesar 299,792 km per detik. Bukan hanya itu Einstein mengatakan bahwa kecepatan ini adalah kecepatan absolud. Artinya benda atau energi lain bisa bergerak mendekati kecepatan ini tetapi tidak akan pernah melebihi kecepatan cahaya. Einstein juga melihat ada prinsip fisika lain yang tidak bersesuaian dengan teori grafitasi Newton. Prinsip ini dikenal dengan prinsip ekuivalen.

Newton sendiri tidak mengindikasikan bagamana gaya grafitasi bekerja. Dia hanya mengatakan bahwa gravitasi adalah satu gaya yang sudah dari sananya dibawa oleh benda bermassa.

Hal ini bertentangan dengan klaim Einstein bahwa tidak ada energi maupun massa yang bisa memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Mengingat jangkauan gaya gravitasi bekerja juga tidak boleh melebihi kecepatan cahaya. Dengan jarak jangkauan yang jauh maka jelas gravitasi memerlukan waktu yang panjang untuk menjelajah ribuan bahkan jutaan kilometer.

Ambil saja perjalanan cahaya dari matahari sampai ke planet-planet dalam tata surya. Untuk bumi yang berjarak rata-rata 150 ribu kilometer dari matahari, misalnya. Cahaya butuh waktu sekitar 8,3 menit untuk sampai dibumi. Sedangkan untuk pluto yang berjarak sekitar 5940 juta kilometer dari matahari, cahaya membutuhkan waktu sekitar 5,5 jam untuk sampai disana.



Salam gitsali, semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar